Lelaki Ku Budak Ku
Jaman dahulu, wanita selalu menjadi " Rencang wingking " teman di belakang ( untuk urusan keluarga, rumah tangga dan urusan tempat tidur ).
Wanita hanya punya kewajiban, tapi terkadang tak punya hak sama sekali. Wanita hanya selalu diam, walau terkadang hati menolak.
Mereka hanya bisa menangis. Tanpa bisa melakukan sesuatu yang lain.
Kini Jaman berubah, Aku kaum Hawa
Aku akan menjadikannya abdi ku
Pengikut ku , sekaligus budak ku
Aku mau dia memenuhi perintah ku
Perintah dari sang Ratu
Aku ingin kamu bersimpuh di kakiku
Memohon belas..
Menangis dan mengiba..
Mencium kaki ku
Merindukan untuk disayang
Mengharap untuk diberi kesempatan
Menanti..
Seperti yang pernah ku rasakan sebelumnya
Tenang saja
Aku tak ingin menyalahi kodrat ku sebagai wanita
Wahai lelaki ku
Wahai budak ku
Biarkan aku menatap wajahmu
Tidak kah indah menjadi Ratumu??
Banyak kaum hawa yang merasa terhina, tersakiti, terperdaya, oleh lidah kaum adam.
Bukannya sok emansipasi..tapi memang begitu realitanya.
Manis memang di lidah, belum tentu di hati.
Aku cuma tidak ingin kaum hawa ku dalam keterpurukan.
Tapi aku cuma bisa bersuara dalam hati.
Akankah semua berakhir?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar