DAFTAR ISI
Rabu, 26 Maret 2008
BETE......
Nggak boleh begini,nggak boleh begitu
Harus apalagi,harus apalagi
Kau ngomongnya ini,ku ngomongnya itu
Nggak nyambung lagi,nggak nyambung lagi
Reff:
Bete,bete,bete,bete,bete,bete ahhh
Bete,bete ahhh
Bete,bete ahhh
Basi,basi,basi,basi,basi,basi lohhh
Lama-lama aku bisa jadi gila
Baby aku inginkan putus
Baby aku tak sanggup lagi denganmu
Maumu begini,mauku begitu
Nggak pernah ketemu,nggak pernah ketemu
Kau ngomongnya ini,ku ngomongnya itu
Nggak nyambung lagi,nggak nyambung lagi
Back to Reff:
Tak pernah ketemu
Nggak bakal ketemu
HINGGA AKHIR WAKTU
Ku coba untuk melawan hati, Tapi hampa terasa di sini tanpamu, Bagiku semua sangat berarti lagi, Kuingin kau disini, Tepiskan sepiku bersamamu
Tak kan pernah ada yg lain disisi, Segenap jiwa hanya untukmu, Dan tak `kan mungkin ada yg lain disisi
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...
Bagiku semua sangat berarti, Kuingin kau disini, Bagiku semua sangat berarti lagi, Kuingin kau disini
Tak `kan pernah ada yg lain disisi, Segenap jiwa hanya untukmuDan tak `kan mungkin ada yg lain disisi
Ku ingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu...
Hingga akhir waktu ...
Hingga akhir waktu ...
Hingga akhir waktu ...
CINTA YANG TULUS
Cinta yang tulus di dalam hatiku
telah bersemi karena-Mu
hati yang suram kini tiada lagi
tlah bersinar karena-Mu
ohh...
biarkan hujan membasahi bumi
atau bulan yang tiada berseri
namun jangan kau biarkan cintaku
yang tulus suci hanya pada-Mu
semua yang ada pada- Mu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untuk-Mu Tuhanku
seluruh hidupku
semua yang ada pada-Mu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untuk-Mu Tuhanku
seluruh hidup dan cintaku
ohh...
cinta yang tulus di dalam hatiku
telah bersemi karena-Mu
hati yang suram kini tiada lagi
tlah bersinar karena-Mu
semua yang ada pada-Mu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untuk-Mu Tuhanku
seluruh hidupku
semua yang ada pada-Mu ohh...
membuat diriku tiada berdaya
hanyalah bagimu untuk-Mu Tuhanku
seluruh hidup dan cintaku
ohh...
Jumat, 14 Maret 2008
Dalam Doa
PEPATAH HARI INI
"Jika perkataan itu keluar dari relung hati, maka ia akan masuk
ke relung hati pula. Jika perkataan keluar dari ujung lidah, maka
untuk mencapai telinga pun akan sulit"
Sebuah pepatah yang dikutip dari buku Kumpulan Khutbah
Syaikh Al-Qardhawy.
Kamis, 13 Maret 2008
"TIDAK...!!!"
Rabu, 12 Maret 2008
MUTIARA INDAH HARI INI....
Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah. Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.
Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan pendakian, dan tak pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya. Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini apa yang pernah dikatakan Dag Hammarskjold, "Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu."
Semua masalah sebenarnya adalah rahmat terselubung bagi kita. Mereka ''berjasa'' karena dapat membuat kita lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana, dan lebih sabar. Anda baru dapat disebut manajer yang baik kalau Anda mampu memimpin seorang bawahan yang sulit, yang membuat para manajer lain angkat tangan. Anda baru menjadi orang tua yang baik kalau Anda dapat menangani anak yang ! bermasalah, atau pun menantu yang keras kepala, yang melakukan sesuatu melebihi batas kesabaran Anda. Anda baru dapat disebut profesional kalau Anda mampu menangani pelanggan yang cerewet yang sering mengeluh dan banyak maunya. Untuk mencapai kesuksesan Anda perlu memiliki adversity quotient, yaitu kecerdasan dan daya tahan yang tinggi untuk menghadapi masalah.
Cara Belajar Yang Baik Menurut Hukum Newton
Sebaliknya, pada dasarnya kita tidak setuju cara belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS), yakni belajar semalam suntuk hanya pada saat menjelang ujian keesokan harinya. Selain melelahkan dan mendatangkan stres, cara belajar SKS tidak memberikan hasil yang memuaskan, bahkan cenderung menuai kegagalan. Namun, dengan berbagai alasan banyak siswa atau mahasiswa yang masih suka belajar dengan cara SKS.
Melihat betapa besar pengorbanan orangtua dan mungkin juga sanak-saudara, mengeluarkan biaya dan mencurahkan perhatian kepada kita dengan harapan kita memperoleh pendidikan yang baik dan kelak memiliki bekal ilmu. Atau setidaknya ijazah yang dapat dijadikan prasyarat guna mendapatkan pekerjaan. Lebih jauh, masyarakat di kampung hingga negara juga menaruh harapan besar di pundak siswa sebagai penerus bangsa. Apa pun alasannya, belajar jelas penting dan sangat perlu apalagi bagi siswa, minimal untuk mencapai syarat kelulusan.
Untuk lebih memotivasi siswa dan guru, pada kesempatan ini penulis memaparkan tentang cara belajar yang baik ditinjau dari sudut pandang sains (ilmu pengetahuan), Juga memberikan alasan ilmiah mengapa kita lebih baik belajar secara berkesinambungan jauh hari sebelum ujian, bukan belajar dengan cara dadakan (SKS).
Ada beberapa hukum dalam sains yang dapat dijadikan landasan ilmiah tentang cara belajar yang baik, misalnya Hukum Newton. Hukum Newton sangat terkenal terutama dalam pelajaran fisika dan telah diaplikasikan dalam banyak bidang hingga sekarang. Misalnya untuk pembangunan jalan, jembatan, rumah, gedung bertingkat, perancangan peluru kendali hingga peluncuran roket ke luar angkasa.
Hukum I Newton
Hukum I Newton (Hukum Kesatu Newton), dikenal juga sebagai hukum kelembaman menyatakan, ‘Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan bila tidak dikenai gaya dari luar (resultan gaya sama dengan nol, SF = 0)’. Ini dapat diartikan, untuk mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak, atau dari bergerak menjadi diam, diperlukan suatu gaya. Sedangkan benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya lagi untuk tetap bergerak lurus beraturan (tanpa percepatan).
Sebagai contoh, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang bergerak kemudian kendaraan dihentikan (direm) tiba-tiba, maka kita akan terdorong ke depan. Sebaliknya, pada saat kita berada dalam kendaraan yang sedang diam kemudian secara tiba-tiba dijalankan, maka kita akan cenderung tertarik ke belakang. Efek ini semakin nyata kalau kendaraan dijalankan dengan tiba-tiba pada kecepatan cukup tinggi. Apa artinya ini dikaitkan dengan cara belajar yang efektif?
Kita seringkali atau pernah mengalami suatu keadaan di mana kita merasa sangat kesulitan untuk memulai belajar. Ketika itu kita mungkin sudah menyiapkan buku dan perlengkapan belajar lainnya, kemudian duduk dan mungkin sambil menghidangkan makanan/minuman ringan sekadarnya disertai alunan musik dari radio/tape, tetapi bukannya materi pelajaran yang masuk, melainkan hanya membolak-balik halaman pertama. Sementara tanpa terasa makanan ringan di meja akhirnya habis, kita merasa lelah, berebah di tempat tidur, seakan-akan tiada kekuatan untuk berkonsentrasi dan melawan rasa malas, dan selanjutnya.
Tertidur. Hal ini dapat dimengerti, karena kita dari keadaan diam (belum pernah belajar) cenderung untuk tetap diam (tidak belajar). Lain halnya kalau kita diberi tugas atau PR (pekerjaan rumah) yang harus dikumpulkan esok harinya dan tugas ini akan dinilai serta mempengaruhi kualitas kelulusan, maka jika kita belum mengerjakannya dapat dipastikan kita memiliki suatu kekuatan besar dan terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut. Jadi, memang diperlukan suatu gaya dari luar (energi pendorong atau motivasi kuat) yang dapat memaksa kita dari keadaan diam (tidak belajar) menjadi berada dalam keadaan belajar.
Sebaliknya, jika kita berada dalam keadaan belajar dan bergerak lurus beraturan (maksudnya kita sudah memahami materi pelajaran, merasa enjoy belajarnya), maka kita sering ‘lupa waktu’. Kita tidak merasa berat untuk belajar bahkan sering merasa tertarik untuk terus belajar, kecuali kalau ada gaya dari luar yang sangat kuat. Misalnya, acara film yang sangat disukai atau kedatangan tamu spesial yang tidak bisa kita tolak.
Ini sesuai dengan Hukum I Newton, benda yang berada dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan cenderung bergerak lurus beraturan, kecuali jika ada gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi, menurut Hukum I Newton, kita sebaiknya belajar secara berkesinambungan dan teratur serta menghindari atau mengatasi segala sesuatu yang dapat menghambat usaha belajar kita.
Hukum II Newton
Kalau Hukum I Newton berbicara tentang kelembaman (keengganan untuk berubah), maka Hukum II Newton berbicara tentang percepatan (perubahan kecepatan). Hukum II Newton menyatakan, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut.
Artinya, semakin besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin besar percepatan yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka semakin kecil percepatan yang ditimbulkan. Bila gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka tidak ada percepatan yang dihasilkan, artinya pada keadaan seperti ini Hukum I Newton yang berlaku. Karena percepatan berbanding terbalik dengan massa kelembaman, maka semakin besar massa benda semakin kecil percepatan yang dihasilkan oleh gaya yang sama. Jika suatu benda mengalami percepatan, maka kecepatannya akan semakin besar dengan bertambahnya waktu. Jika kecepatan benda semakin kecil dengan bertambahnya waktu, ini berarti benda tersebut mengalami perlambatan. Bagaimana kaitan antara Hukum II Newton dengan cara belajar yang baik?
Adakalanya semangat belajar begitu besar, tetapi di lain waktu kadang kita merasa kurang bersemangat untuk belajar. Karena semangat belajar mempengaruhi kualitas proses belajar maka tentu saja semangat belajar akan turut menentukan hasil dari proses belajar, yakni penguasaan materi, pengembangan materi hingga kualitas kelulusan kita (nilai hasil ujian).
Dari Hukum I Newton kita tahu, jika kita sudah dalam keadaan belajar secara beraturan berkesinambungan dan tidak ada sesuatu yang dapat mengganggu belajar kita maka kita cenderung untuk tetap terus belajar (berkesinambungan), namun dengan kecepatan penguasaan materi yang sama. Dari Hukum II Newton dapat kita nyatakan, diperlukan gaya (motivasi) untuk mengubah kecepatan pengusaan materi belajar. Jika besarnya motivasi untuk maju sama besar dengan keengganan kita untuk maju (yang berdampak pada suatu kemunduran), maka resultan gaya (SF) sama dengan nol. Berarti, proses belajar kita tidak mengalami kemajuan (tetap segitu-gitu aja). Tanpa adanya motivasi untuk lebih cepat menguasai materi atau motivasi untuk lebih banyak materi yang dikuasi. Bila kita menginginkan percepatan yang besar, diperlukan suatu motivasi yang semakin besar.
Massa kelembaman dapat diartikan sebagai tingkat keengganan (kemalasan) kita sendiri atau tingkat kesulitan materi pelajaran yang dihadapi. Semakin besar tingkat kemalasan atau semakin tinggi tingkat kesulitan materi pelajaran, maka diperlukan gaya (motivasi) yang besar untuk mencapai tingkat percepatan yang sama dalam proses penguasaan materi. Dengan kata lain, untuk tingkat penguasaan yang sama (setara), materi pelajaran yang lebih sulit memerlukan motivasi lebih besar daripada materi pelajaran yang relatif lebih mudah. Jika tingkat motivasi untuk pelajaran yang sangat sulit (kita memang mengalami kesulitan untuk menguasainya) kita buat sama dengan tingkat motivasi untuk pelajaran yang mudah, maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh akan berbeda.
Hukum III Newton
Hukum III Newton disebut juga Hukum Aksi-Reaksi. Apabila sebuah benda mengerjakan gaya pada benda lain (disebut aksi), maka benda kedua ini juga akan mengerjakan gaya yang sama besar pada benda pertama tetapi berlawanan arah dengan gaya dari benda pertama. Ini dapat diartikan, jika kita membenci suatu materi pelajaran, apa pun alasannya, maka pelajaran tersebut akan balas membenci kita. Akibatnya, semakin sulit bagi kita untuk menguasai materi pelajaran tersebut jika kita sendiri membenci pelajaran itu. Jadi, kita harus berusaha menyenangi pelajaran yang akan kita pelajari agar kita lebih mudah menguasai materi pelajaran tersebut.
Terkait dengan Hukum Newton tersebut, ada beberapa tips tentang cara belajar yang baik yang disarankan:
1. Jangan belajar hanya pada saat menjelang ujian. Jika terlalu lama dalam keadaan diam (tidak belajar), maka kita semakin sulit untuk memulainya. Semakin lama kita tidak belajar, semakin besar kecenderungan kita untuk tetap tidak belajar.
2. Buat suatu keadaan sedemikian hingga seolah-olah kita selalu dalam keadaan belajar. Ini tidak berarti kita harus terus menerus belajar tanpa istirahat. Dimaksud di sini, kita belajar secara berkesinambungan dan teratur. Sinambung artinya nyambung antara proses belajar hari ini dengan hari-hari kemarinnya. Kalaupun kita liburan, upayakan kita tidak lepas sama sekali dengan mata pelajaran.
3. Bangkitkan motivasi yang kuat untuk belajar, terutama untuk pelajaran yang lebih sulit. Semakin sulit materi pelajaran, semakin besar motivasi yang diperlukan untuk menguasainya. Untuk membangkitkan motivasi ada berbagai cara, antara lain: Bayangkan betapa puas dan bangganya kita kalau kita mampu menguasai pelajaran yang sulit; Anggaplah semua pelajaran penting dan berguna bagi masa depan kita; Kejarlah prestasi terbaik karena kesempatan yang lebih baik biasanya lebih memihak pada orang-orang terbaik; Ingat belajar itu termasuk ibadah. Tuhan tidak menilai kesuksesan belajar kita hanya dari nilai hasil ujian, tetapi Tuhan akan menilai proses perjuangan kita untuk memperoleh nilai tersebut.
4. Jangan sekali-kali membenci suatu mata pelajaran. Pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Dalam hal ini mungkin anda belum mengenal mata pelajaran tersebut. Coba kenali lebih jauh, mungkin anda akan menyayanginya.
SUMBER : www.pakguruonline.pendidikan.net
Senin, 10 Maret 2008
Aku Bersyukur pada-Mu Ya Allah..
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku masih pas-pasan…
Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,Ijikanlah…..
KREATIVITAS
Beberapa tahun terakhir ini ada beberapa institusi besar yang menghilang dari peredaran, perusahaan pesawat terbang Fokker telah bangkrut. Dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini disebabkan tingginya kompetisi, meningkatnya permintaan pelanggan, kontrol lingkungan semakin ketat, permintaan SDM unggul dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Semua faktor tersebut bergabung menyatu untuk mengancam dan menantang. Yang mati adalah mereka yang gagal mengatasi, gagal beradaptasi atau gagal berubah sesuai dengan zamannya.
Globalisasi yang dipicu oleh empat hal (Yudo S, 1996) yaitu pecahnya Soviet dan negara Balkan yang turut menambah dalam daftar negara mandiri yang mempunyai “competitive advantage”, integrasi internasional dan regional seperti APEC, MEE, WTO yang mengupayakan “free trade and investment”, kematangan negara maju yang menyebabkan banyak negara lain mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi serta perubahan teknologi dan teknologi informasi. Keempat faktor tersebut berdampak pada perubahan dalam banyak hal.
Di Indonesia data jumlah pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 3,17 % pada tahun 1990 menjadi 7,24 % pada tahun 1995. Angka pengangguran belum pernah mencapai setinggi ini.
Kini yang pasti adalah ketidakpastian, semuanya akan berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Setiap saat yang dihadapi oleh ummat manusia adalah perubahan.
Dalam kondisi seperti ini sangat diperlukan kemampuan berfikir kreatif untuk dapat mempertahankan hidup, dan bagi mereka yang bergerak serta hidup dalam gelombang perubahan yang sangat cepat ini.
Kegiatan Berfikir Kreatif
Apakah sebenarnya kegiatan berfikir kreatif itu? Menurut versi yang berbeda-beda kreatif adalah sebagai berikut :
- Having power to create, requiring intellegence and imagination (Oxford Dictionary)
- Having the ability to create, by originality of thought, showing imagination (The Newcollins International Dictionary)
- Kemampuan mental dan berbagai jenis khas manusia yang dapat melahirkan yang unik, berbeda, orisinal, baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
- Kelincahan mental dan berfikir “dari dan ke” segala arah, fleksibilitas konseptual.
Dari beberapa definisi berfiir kreatif tersebut ternyata saling melengkapi dan mempunyai fokus yang sama, yaitu bertemunya antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional. Adapun istilah yang berdekatan adalah inovasi, improvisasi, discovery, dll
Segi Mental Orang Kreatif
Kreatifitas bukanlah monopoli hak orang genius saja. Ternyata IQ tidak menjadikan jaminan terhadap orang yang mempunyai kemampuan berfikir secara praktis, cekatan, orisinil dan kreatif. Sikap kreatif harus didukung oleh kecerdasan emosional - EQ. Adapun segi-segi mental orang kreatif adalah (J Chandra, 1994) :
- Hasrat, untuk mengubah hal-hal disekelilingnya menjadi lebih baik.
- Kepekaan, bersikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu.
- Minat, untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan.
- Rasa ingin tahu, semangat yang tak pernah mandeg untuk mempertanyakan.
- Mendalam dalam berfikir, sikap yang mengarahkan untuk pemahaman yang dalam pula.
- Konsentrasi, mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya.
- Siap mencoba dan melaksanakan, bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk mencari dan mengembangkan.
- Kesabaran, untuk memecahkan permasalahan dalam detailnya.
- Optimisme, memadukan antusiasme (kegairahan).
- Mampu bekerja sama, sanggup berfikir secara produktif bersama orang lain.
Ruang Lingkup Berfikir Kreatif
Hendaknya kreatifitas ditinjau dari perspektif yang luas, bukan sekedar menghasilkan ide-ide baru, yang dapat diterjemahkan dalam (Umi Pujihastuti, 1996) :
- Kemampuan memenuhi tuntutan profesi.
- Menciptakan kemungkinan dan terobosan-terobosan baru.
- Menyelesaikan masalah atau problem
Sedangkan menurut D. H. Weiss, 1990, ruang lingkup berfikir secara artistik yang banyak memanfaatkan otak kiri adalah dengan memulai asumsi dengan :
Dapatkah kita mengerjakan segala sesuatu dengan cara baru …
Menggantikan apa yang kita lakukan dengan sesuatu yang lain …
Meminjam atau mengadaptasi apa yang dilakukan orang lain …
Memberikan sentuhan baru dengan cara lama …
Melakukannya dengan cara terbaik …
Semua akhirnya kembali kepada naluri kita, jika ide itu dapat menghasilkan manfaat dan kita merasakan adanya sentuhan kreatif. Karena tidak jarang atau seringkali sikap kreatif tidak bisa dinikmati orang lain.
Proses Berfikir Kreatif
Ketika anda mendapatkan sebuah masalah atau memang anda ingin membuat ide baru, maka kemampuan anda untuk memunculkan ide kreatif sangat diperlukan.
Dalam proses kreatif biasanya kita akan melewati 5 fase utama, yaitu : persiapan, konsentrasi kreatif, bermain dengan gagasan, menyilangkan dua konsep dan mengukur kelaikan ide. Adapun proses tersebut secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut :
PERSIAPAN. Pada fase ini perilaku pemikiran kita sangat divergen, yaitu menyebar ke segala arah. Yang anda perlukan adalah kemampuan memiliki konsep, informasi yang banyak, mempunyai fakta yang cukup dan anda telah mempunyai pengalaman atau lebih jauh anda perlu meneliti ulang.
KONSENTRASI KREATIF. Pada fase ini perilaku pemikiran anda bergerak dari divergen ke konvergen, sehingga masalahnya menjadi fokus dan memerlukan konsentrasi tinggi. Pada fase ini anda merumuskan masalah berdasarkan segala sesuatu yang anda miliki pada fase persiapan. Perlu adanya segmentasi permasalahan, definisikan tentang apa yang anda butuhkan - single need. Yang lebih penting lagi adalah kemampuan mengaitkan seluruh fakta dan data menjadi satu kesatuan sehingga menimbulkan persepsi kreatif (Gestalt psychology).
BERMAIN DENGAN GAGASAN. Pada fase ini perilaku pemikiran anda sangat divergen. Anda perlu membuka seluruh memori di otak anda, tidak cukup STM tapi LTM. Cobalah cari kaitan dari luar fakta dari apa yang telah anda peroleh. Cobalah anda meninggalkan cara berfikir rutinitas anda. Anda juga perlu sesekali meninggalkan fokus fikiran, sehingga perlu menggunakan konsep “seandainya”. Gunakan pula konsep “berfikir lateral”, jangan khawatir dengan kesalahan karena pada fase akhir anda harus menguji kelaikan pilihan anda.
Perilaku yang sering digunakan yaitu dengan cara mengecilkan, membesarkan, memadukan, membalikkan, gunakan secara baru atau sesuaikan dengan kondisi yang ada untuk membuat “trigger session”
MENYILANGKAN DUA KONSEP. Pada fase ini perilaku pemikiran anda berubah-ubah dari divergen dan konvergen. Pada fase ini anda perlu membuat sintesa dan rekaan baru, maka cobalah ide-ide lateral anda yang liar untuk difokuskan.
MENGUKUR KELAIKAN IDE. Pada fase ini perilaku pemikiran anda sangat konvergen. Disini anda perlu memfokuskan ide, anda harus obyektif dan cermat. Gunakan analisa matriks untuk menghindari alternatif yang tercecer.
Kalau anda cukup waktu, gunakan instrumen untuk mengukur kelaikan ide.
Agar Anda Lebih Kreatif Dan Inovatif
1. Belajarlah untuk menjadi seorang inovator yang terbaik: Seorang yang selalu mencari, menyesuaikan dan mengimplemantasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang sudah lama. Carilah ide-ide secara aktif melalui cara membaca, pembacaan sepintas, membuat intisari dan lain sebagainya atas katalog-katalog, buku-buku laporan-laporan dan lain sebagainya. Demikain juga berusahalah melakukan :
- Percobaan- Meneliti- Melakukan perjalanan- Berdiskusi- Mengunjungi pameran dan konferensi- Menggunakan program-program komputer- Melihat-lihat barang yang ada di toko- Menciptakan rasa kebutuhan
2. Ubahlah Kebiasaan dan citra diri anda: Jadilah seorang yang progresif, kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan. Kembangkanlah sikap mencintai ide-ide, hal-hal, cara-cara, sistem-sistem dan teknologi-teknologi baru. Tuangkanlah ide-ide anda ke dalam bentuk tulisan.
3. Lakukanlah tindakan: Milikilah keberanian dan keparcayaan diri untuk menjadi inovator. Jadilah orang yang berbeda. Kegagalan memang akan muncul, namun kita akan belajar dari adanya suatu kesalahan. Emosi akan dapat membantu munculnya kreatifitas —Kendalikanlah stress. Tekunlah selalu!!
4. Terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka.
Jadilah seorang dengan pikiran yang terbuka dan fleksibel.
5. Terapkanlah ide-ide pada setiap sudut kehidupan anda: Dalam kehidupan pribadi anda, karir, sekolah, bisnis dan di manapun juga. Ajukanlah selalu pertanyaan: “Dengan jalan lain yang bagaimana saya dapat melakukannya?”
Hasilkan suatu pemecahan masalah, ide-ide, konsep dan teori-tori yang inovatif dan kreatif. Kembangkanlah sifat humor anda. Jadilah peka terhadap setiap kesempatan-kesempatan baik.
6. Pelajarilah tentang inovasi, perubahan dan kreatifitas sebagaimana anda berusaha untuk memenangkan diterimanya ide anda. Didiklah diri anda sendiri.
Ambillah kursus-kursus yang tersedia. Kembangkanlah gairah terhadap adanya masalah yang anda hadapi. Belajarlah menjadi anggota suatu tim kerja, pemimpin dan inovator yang baik.
7. Milikilah selalu rasa ingin tahu dan jadilah seorang pengamat: Kembangkanlah semangat anda untuk mencari informasi. Inilah satu-satunya cara untuk dapat mengenali awal mula masalah yang sebenarnya. Hindarilah pertentangan cara berfikir anda. Temukanlah faktor-faktor yang dapat dijadikan kunci utama.
8. Bertanyalah Mengapa, Apa, Yang Mana, Di Mana, Kapan, Siapa, Bagaimana, Apabila: Refleksikanlah selalu terhadap setiap aspek dari masalah anda. Jangan terlalu capat berprasangka terhadap ide-ide.
9. Kembangkan daya berfikir reflektif dan kemampuan-kemampuan berfikir anda:
Bermimpilah siang hari tentang masalah anda. Meloncatlah kesana kemari di antara daya nalar, kritis, khayalan dan berfikir melantur. Perbaikilah tingkat kemampuan berfikir anda melalui cara mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.
10. Bangunlah dasar pengetahuan dan intuisi anda melalui kegiatan membaca dan lain-lainnya: Jagalah kerapian arsip anda. Belajarlah tentang cara bagaimana melakukan penelitian dan cara memvisualisasikan.
11. Dengan pikiran yang terbebani, gunakan pemicu-pemicu untuk menstimulasi ide-ide, pendangan dan iluminasi: Manfaatkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam item no. 1 di atas untuk memicu gudang ingatan anda dan mengkaitkannya dengan apa yang anda baca, lihat atau pikirkan. Dengan cara ini, anda akan memproduksi ide-ide malalui cara iluminasi yang berkembang secara bertahap.
Pekalah terhadap setiap kesempatan-kesempatan baik.
12. Bebanlah pikiran anda dengan data, prinsip-prinsip dasar, teori-teori dan konsep-konsep dari masalah anda: Kemudian —BERISTIRAHATLAH— dan pastikanlah diri anda untuk memulai memikirkan kembali masalah anda. Dengan mendadak, suatu loncatan imajinasi akan mungkin terjadi dalam diri anda.
Pada bagian ini akan saya berikan “tips” untuk sikap kreatif sehingga bermanfaat untuk anda kembangkan dengan belajar sendiri. Sikap kreatif jangan terbatas pada membaca dan seminar, ikutilah workshop atau lakukan modeling kreatifitas.
Kita perlu memiliki pengetahuan umum seluas mungkin, bacalah bidang apa saja. Belajar apapun tidak ada ruginya, jika anda mampu menggunakan asas manfaat. Mulailah dengan rajin mencatat, membuat dokumentasi dan jagalah kerapian arsip anda. Milikilah konsep-konsep pemandu atau “pisau-pisau tajam” untuk membedah permasalahan.
Camkan konsep ilmu, perubahan dan amal. Selamat mencoba.
seep...seep....
Sssstttt......
CINTA BERTAHAN
terasa ringan berjalan karenamu di sisiku, di sampingku
cinta yang kian tertanamterasa berat bertahan karena kau menguatkan, menyucikan
kau dan aku bersenyawamengarungi hidup
cintaku ini akan bertahantak akan habis menembus jaman kau buat mega menjadi warna satukan hati dan percaya
cintaku ini akan bertahansemakin hari semakin dalam engkau dan aku bisa jadikan mimpi jadi kenyataan
hidup yang sedang berjalanterasa ringan berjalan karena kau menguatkan, menyucikan
kau dan aku bersenyawamengarungi hidup